Rangkaian kegiatan seminar secara daring banyak dilakukan oleh institusi pendidikan di masa pandemi saat ini. Prodi Manajemen di bawah naungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melalui konsentrasi Manajemen Operasional Project juga menggelar webinar dengan tema “Teknologi 2021 Peluang atau Ancaman”.Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan bisa diakses di link youtube MO prjct secara live pada Kamis (10/12) pukul 19.00-21.00 WIB. Kegiatan webinar ini diikuti oleh seluruh Mahasiswa Prodi Manajemen dan dari luar Universitas Muhammadiyah Malang. Pemateri dalam kegiatan ini adalah R.Andi Kartiko Utomo,MBA perwakilan dari the three musketeers yang sekaligus pernah menjabat sebagai Director Retail Banking di Qatar National Bank dan Device Precident Telkomsel dan Santi Kusuma Dewi,ST.,MT yang merupakan dosen Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang.Moderator dalam kegiatan seminar ini adalah Longgar W.Triasmoro,SE.,EPC.
Andi Kartika atau lebih dikenal dengan Pak Raden dalam Tree Muskteers sedang memberikan materi |
Webinar Manajemen Operasional Project ini fokus membahas perkembangan teknologi yang selama ini terjadi khususnya pada era milenial. Perkembangan Artificial Inteligence yang nanti akan muncul lebih banyak di tahun 2021 akankah menjadi ancaman atau peluang bagi para milenial yang saat ini akan memasuki dunia kerja. Pak Raden sapaan Andi Kartiko menyampaikan materi tentang revolusi industri . “Perkembangan teknologi sebagian sudah merusak tatanan budaya yang saat ini ada dan berdampak besar terhadap generasi milenial dan generasi alpha (usia 20 tahun an )’,ungkapnya. “Digital Tecnology dan Covid -19 itu adalah sebuah konspirasi yang bisa menjadi ancaman keberlangsungan suatu perusahaan”,pungkasnya. Sementara itu Santi Kusuma Dewi memaparkan materi terkait Revolusi Industri .”Dengan adanya industri 4.0 maka kita harus mempersiapkan diri dalam menghadapi semua perkembangan teknologi ini “,ujar Santi. Beberapa perusahaan sudah terdampak dengan adanya perkembangan teknologi salah satunya Nokia dan Kodak. Harapannya adalah para milenial ini mampu melihat ancaman yang akan muncul pada tahun 2030 dan mampu menyiapkan diri untuk menghadapi perkembangan teknologi yang semakin modern seperti saat ini. (*/npl)