Erasmus+ merupakan dana hibah dari EU European Union yang diberikan kepada mahasiswa dari berbagai negara, salah satunya Indonesia, bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan ketrampilan dan keahlian para generasi muda, meningkatkan pemahaman antar budaya, dan mendukung kerjasama internasional dan memperluas jaringan antar akademisi dan perguruan tinggi di Eropa dan negara lain di dunia.Erasmus+ memberikan kesempatan yang menarik bagi mahasiswa, dosen, karyawan dan staff di UMM untuk dapat merasakan pengalaman Internasional.
Izza Islamiyah Putri Fayaliq atau akrab disapa Faya adalah mahasiswi jurusan manajemen UMM yang mendapatkan kesempatan untuk menjelajahi benua Eropa berkat program kerjasama Erasmus+ dengan UMM. Faya merupakan salah satu mahasiswa UMM yang mendapatkan beasiswa Erasmus+. Bagi Faya kesempatan untuk bisa menempuh studi selama satu semester di salah satu universitas di Eropa adalah pengalaman berharga yang sangat berkesan. Faya menempuh studi di Lublin University of Technology, Poland selama satu semester dan mengambil studi Management pada Faculty of Management, bahasa Polish nya itu Wydział Zarządzania tuturnya.(15/2)
Selama di Polandia Faya tidak hanya belajar di kelas tentang materi Manajemen saja tetapi juga berkesempatan untuk bisa mempelajari bahasa dan budaya Polandia. “Iya jadi kemarin ikut Polish class selama enam bulan, di akhir kita juga ada tes nya jadi dapat sertifikat juga dari Polish class itu”, tutur Faya. Faya juga mengikuti salah satu organisasi lokal yang berfokus untuk membantu dan men-support komunitas di lingkungan ia tinggal. Omnes Gnetes International Group of Volunteer, adalah organisasi yang diikutinya selama ia menjalankan studi di Eropa. Faya mengaku senang sekali bisa mengikuti organisasi ini, karena hal ini membuatnya tau lebih dalam tentang masyarakat Polandia. Di organisasi tersebut ia bertemu banyak teman dari berbagai negara dengan berbagai macam background yang berbeda-beda.
Faya yang sangat menyukai tarian tradisional khas Polandia ini juga sempat berkeliling ke beberapa negara di benua Eropa. Negara favoritnya adalah Swiss, Belanda dan Jerman. Belanda sangat berkesan untuknya karena ia bertemu teman lama ketika menjalankan sebuah project di Aiesec dan dapat mengunjungi Keukenhof ketika bunga Tulip ssedang bermekaran. “Jadi pas 2014 ini ada orang Belanda ke UMM untuk ikut project Aiesec, nah waktu itu saya jadi panitia. Kemudian pas 2017 ketika saya ke Belanda saya ketemu lagi dengan teman saya ini, bahkan diberi penginapan gratis, wah nggak nyangka banget bisa ketemu lagi”, tuturnya. (15/2).
Baginya semakin banyak ia bertemu dengan berbagai macam orang dari berbagai belahan di dunia membuat dirinya lebih bisa menghargai satu sama lain dan mengenal berbagai macam budaya yang berbeda-beda. Baginya traveling bukan hanya tentang menghabiskan banyak uang, tetapi banyak juga pelajaran yang diambil dari pengalaman tersebut. Menurut Faya ketika sudah mendapat kesempatan untuk bisa ke benua Eropa harus dimanfaatkan semaksimal mungkin, kuliah ok jalan-jalan juga ok, tuturnya. (15/2).
Faya yang akhirnya menunda sedikit lebih lambat waktu kelulusan daripada teman-teman seangkatannya mengaku tidak menyesal sama sekali, mahasiswi angkatan 2014 yang juga aktif di organisasi Aiesec UMM ini mengaku akan menyesal jika tidak ikut mendaftar program beasiswa Erasmus+. Saya tidak menyesal meskipun saya jadi harus sedikit lebih lambat lulusnya dari teman-teman yang lain, karena bagi saya ini adalah keputusan yang saya ambil untuk mengikuti program ini, jadi ya saya harus bertanggung jawab terhadap keputusan yang sudah saya ambil. (15/2).