Kuliah bukan hal yang sulit jika tertanam niat, semangat dan harus ilmu di dalam diri kita. Kuliah bukan tentang datang, dengarkan, keluar dan lupakan, tapi ada sebuah nilai yang harus diperjuangkan dalam perkulihan. Bukan nilai mata kuliah tetapi pencapaian diri dan pola pikir yang berbeda dari sebelumnya. Akhir-akhir ini kebanyakan mahasiswa hanya bangga atas nama besar kampusnya, tetapi tidak diimbangi dengan kualitas diri untuk membesarkan nama kampusnya. Mahasiswa saat ini yang di nomer satukan penampilan bukan pemikiran, meskipun penampilan itu penting tentu jangan sampai terlena dan melupakan hal yang lebih penting yaitu kualitas pemikiran.Awal perkuliahan di manajemen UMM ada sebuah kegiatan yang bernama OPM (Orientasi Program Studi Manajemen), disalah satu sesi acara ada penghargaan untuk mahasiswa-mahasiswa berprestasi. Waktu itu saya masih mahasiswa baru dan ketika sesi itu tiba, terbesit dalam pikiran saya berkata “saya harus ada dipanggung itu besok!”. Alhamdulillah mimpi itu jadi kenyataan ditahun pertama, ketiga dan keempat (lulus dengan predikat lulusan terbaik manajemen). Mudah???, kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang)???, jawabannya adalah tidak. Apa yang kita capai tentu ada sebuah perjuangan dan pengorbanan yang harus kita lakukan.
Muhammad Bustomy ,SM menjadi wisudawan terbaik Prodi Manajemen 2020 |
Untuk meraih semua itu tidak dengan memejamkan mata lalu bermimpi telah mencapainya, tetapi ada usaha yang benar-benar dimanajemen untuk mencapai semua itu. Membaca adalah salah satu caranya, membaca buku mata kuliah, jurnal, berita, dan buku bacaan lain yang mungkin berhubungan dengan ilmu manajemen. Saya memiliki salah satu program diri dalam perjalanan kuliah yaitu membaca. Jika liburan semester ganjil waktu liburan hanya satu bulan minimal wajib menghabiskan satu judul buku sampai selesai, dan jika liburan semester genap yang liburannya lebih panjang minimal wajib menghabiskan tiga judul buku sampai selesai ujar Tomy ketika dihubungi Via Whatsapp (12/12).
" Mencari ilmu bukan hanya tentang membaca dan pembelajaran di dalam kelas, tetapi teman-teman harus mampu mengimbangi diri dengan pengetahuan yang luas tentang semua hal. Baik tentang agama, sosial, budaya, ekonomi, sejarah, bahkan perkembangan politik nasional maupun internasional. Dua cara ini yang menjadi senjata saya untuk berkembang tumbuh dengan seimbang dalam meraih apa yang pernah terbesit dalam pikiran saya. Tentu menjadi lulusan terbaik bukan hal yang utama, tetapi membuat gembira hati orang tua dengan kabar ini adalah tujuan utamanya. Billahifisabililhaq Fastabiqul Khoirot, saya bangga menjadi keluarga besar Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang',pungkas Tommy.(*/npl)