Sabtu, 8 July 2023 - Kartu nama merupakan salah satu alat penting bagi para profesional di dunia bisnis saat ini. Namun, kartu nama konvensional seringkali menjadi menyusahkan, karena perlu dicetak berulang kali dan sering kali berakhir terbuang. Menyadari tantangan tersebut, sebuah tim mahasiswa dari Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah mengembangkan solusi inovatif yang dikenal sebagai Kartu Nama Digital Pintar Tapfirst. Inovasi revolusioner ini berhasil mendapatkan pendanaan melalui Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan - Badan Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek RI).
Tim ini dipimpin oleh Ghalib Baharuddin, yang menjelaskan bahwa Tapfirst mempermudah pengalaman menggunakan kartu nama bagi para pelanggan. Alih-alih membawa banyak kartu nama konvensional, pelanggan hanya perlu membawa satu kartu Tapfirst. "Setelah membeli, pelanggan akan mendapatkan kartu yang dilengkapi dengan teknologi NFC dan halaman pribadi yang dapat disesuaikan di tapfirst.id," kata Ghalib.
Ghalib, yang sering disapa dengan nama tersebut, menyoroti keterbatasan kartu nama bisnis konvensional. Salah satunya adalah kebesaran membawa banyak kartu dan kesulitan dalam memperbarui informasi yang sudah tercetak. Kartu nama tradisional juga memiliki masalah saat transfer informasi kontak ke ponsel.
"Transfer informasi kontak dari kartu ke telepon dapat sangat melelahkan. Namun, dengan produk kami, Tapfirst, pelanggan hanya perlu menempelkan teleponnya ke teknologi NFC yang ada di kartu, yang kemudian akan mengarahkan mereka ke situs web yang menampilkan informasi kontak mereka seperti nomor telepon, afiliasi perusahaan, alamat email, dan lain-lain," jelas Ghalib, seorang mahasiswa yang berasal dari Yogyakarta.
Selain itu, pelanggan dapat dengan mudah menyesuaikan profil dan desain Tapfirst mereka di situs web tapfirst.id. Ghalib menyamakan pembaruan data dengan mengubah foto profil atau status di media sosial.
Keberhasilan luar biasa Tapfirst terletak pada inklusinya dalam kategori bertumbuh P2MW, yang mendukung bisnis yang telah dijalankan oleh mahasiswa. Ghalib telah bekerja pada Tapfirst sejak lama, tetapi kurang mendapatkan pendanaan yang signifikan. Berkat program P2MW, ia dan timnya kini sibuk mengembangkan dan menambahkan fitur-fitur baru. Hingga saat ini, lebih dari 50 pelanggan telah bergabung dengan platform Tapfirst.
"Harga untuk satu akun dan satu kartu berada sekitar Rp89.000. Namun, kami sering melakukan diskon dan promo, sehingga dapat membayar seharga Rp79.000 atau bahkan Rp75.000," tambah Ghalib.
Ghalib tidak sendirian dalam mengembangkan Tapfirst. Ia ditemani oleh dua anggota tim lainnya, yaitu Muhammad Farrel Yusuf Reyhan dari Program Studi Manajemen dan Miftahul Andiko Putra dari Program Studi Teknik Informatika. Bersama, mereka bertekad menjadikan Tapfirst sebagai aset berharga di dunia bisnis, dengan manfaat bagi para pengusaha, profesional, dan masyarakat luas. Bisnis tim ini telah beroperasi selama tujuh bulan, menarik perhatian Bapak Immanuel Mu'ammal, S.E, M.M., mentor mereka, yang kemudian merekomendasikan mereka untuk mengikuti proses seleksi pendanaan P2MW.
Dengan Kartu Nama Digital Pintar Tapfirst, mahasiswa UMM secara revolusioner telah mengubah pengalaman menggunakan kartu nama dengan menawarkan kemudahan penggunaan, penyesuaian, dan kenyamanan bagi para profesional di berbagai industri.