Jum'at, 9 Juni 2023 - Program Studi Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan Lokakarya Kurikulum pada Jum'at, 9 Juni 2023. Lokakarya ini diadakan di Laboratorium Manajemen I GKB II Lt. 5 dan dihadiri oleh jajaran Dekanat FEB UMM serta seluruh dosen Program Studi Manajemen FEB.
Lokakarya ini membahas tentang Kurikulum yang berbasis Sustainable Development Goals (SDG's) yang menuntut adanya luaran (outcome). Dr. Idah Zuhroh, M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMM menjelaskan bahwa visi FEB UMM Tahun 2030 menjadi lembaga pendidikan tinggi yang mendapatkan pengakuan di tingkat ASEAN dalam bidang Ilmu Ekonomi dan Bisnis berdasarkan nilai-nilai islam. Sehingga beberapa mahasiswa dan pengajar Prodi Manajemen diharapkan telah mampu mengembangkan diri di luar negeri, sebagai implementasi dari visi FEB, salah satunya internasionalisasi.
Program Studi Manajemen telah melakukan bechmarking kurikulum ke sejumlah Universitas di Malaysia terkait dengan program-program KKN Internasional, Penelitian dan Pengabdian. Rencana tindak lanjut meliputi research collaboration di sejumlah Universitas dengan beberapa tim, pengabdian internasional, kelas internasional (Joint Degree dengan MSU, Wenzao Ursulin in Language dan UII), Student Mobility (KKN dan magang internasional), dan Conference Collaboration (MIICEMA, AFEB). Selain membahas mengenai kurikulum, Program Studi Manajemen FEB UMM juga melakukan lokakarya Visi Misi Tujuan dan Strategi (VMTS) sebagai upaya peningkatan daya saing Prodi Manajemen di ranah global. Terdapat 7 SDG's yang cocok dengan VMTS prodi Manajemen.
Rekonstruksi Kurikulum dilakukan berdasarkan SDG's dan Industri, dengan masukan dari DUDI (PT. Cheil Jedang) dan ketua Forum Manajemen Indonesia (FMI) sebagai dasar. Ketua Forum Manajemen Indonesia, Sri Gunawan, menyampaikan bahwa perbaikan, pengembangan, dan penyempurnaan kurikulum diperlukan untuk meningkatkan kualitas mahasiswa. Dosen Manajemen UNAIR ini menekankan bahwa mahasiswa manajemen harus bisa membaca laporan keuangan dan memahami proses pembuatannya. Manajemen lebih fokus pada perencanaan pemasaran melalui pengetahuan produk atau nilai pemasaran. "Jika kamu tidak bisa menjadi yang terbaik, buatlah dirimu berbeda," katanya.
Nurul Muzayyanah, General Manager Departemen Sumber Daya Manusia PT Jeil Jebang Indonesia, juga menjelaskan bahwa pelamar kerja saat ini dituntut untuk menguasai 3 hal. Pertama, kompetensi kerja dalam mengembangkan keterampilan. Konteks yang dimaksud adalah kemampuan pelamar dalam menjalankan dan memahami tugas. Kedua, kompetensi lintas fungsi, yaitu membentuk kebiasaan. Hal ini karena beberapa pekerjaan memerlukan sertifikasi keahlian khusus dan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat. Ketiga, kompetensi lunak, yaitu membangun pola pikir. "Rata-rata mahasiswa saat ini menghadapi masalah seperti kemampuan bahasa Inggris yang baik dalam membaca dan menulis, tetapi saat diuji berbicara, mereka kaku atau lemah. Hal ini menyebabkan kompetensi mereka menurun," jelasnya.